Tampilkan postingan dengan label Genre & Subgenre. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Genre & Subgenre. Tampilkan semua postingan

Satire: Arti, Jenis, dan Contoh

 

 


Artikel ini melengkapi versi singkat di Youtube:


 (Jika video tidak tampil, gunakan link ini: https://youtu.be/qL-JXj73Fto)

 

Definisi

Menurut Encyclopedia Britannica, satire merupakan bentuk artistik, terutama dalam sastra dan drama, yang mana kejahatan, kebodohan, 

penyalahgunaan, atau kekurangan manusia 

atau individu diangkat untuk DIKECAM dengan 

ejekan, ironi, parodi, karikatur, atau metode lain, 

kadang-kadang dengan niat untuk MENGILHAMI REFORMASI SOSIAL.

 


Satire sebagai Genre

Sebagai genre, satire berisi ironi, humor, atau ejekan yang digunakan untuk MENGKRITIK dan MENGEKSPOS kekurangan dalam sifat dan perilaku manusia.


Satire sering kali lucu, tetapi tidak harus. Dia juga tidak sama dengan parodi.


Satire sebagai Alat Sastra

Sebagai perangkat sastra, satire sering digunakan untuk mengkritik politik dan isu-isu topikal.


Brave New World (Aldous Huxley) adalah contoh sastra yang terkenal. Huxley menyindir sebagian besar konvensi (permufakatan) dan institusi sosial yang dianggap suci dan dicintai oleh masyarakat Barat yang "maju".  Termasuk di dalamnya adalah soal agama, monogami, dan kesetaraan sosial. Dalam novel ini, konvensi dan institusi itu dijungkirbalikkan sampai-sampai tokohnya menganut seks bebas dan memakai narkoba, termasuk satire terhadap pemisahan kelas sosial dan kontrol pemerintah. Huxley menyindir masyarakat kontemporer untuk memaparkan kepada pembaca tentang struktur moral yang sewenang-wenang dan sering kali munafik.


Medium

Termasuk literatur, film, dan musik. Bentuk lainnya adalah kartun/komik politik, puisi, bahkan seni visual.


Tujuan

Untuk MENGHIBUR penonton dan membuat mereka BERPIKIR LEBIH tentang suatu subjek.


Jenis Satire

Menurut Kyle DeGuzman, ada tiga jenis satire.

1. Horatian Satire

Memakai humor untuk mengolok orang atau kejadian dengan cara yang lucu.

Contoh: acara TV 'Saturday Night Live'


2. Juvenalian Satire

Lebih serius dan gelap daripada Horatian, sering dipakai untuk mengekspresikan kemarahan.

Biasanya dipakai dalam fiksi distopia.

Contoh: Animal Farm dan Fahrenheit 451


3. Menippean Satire

Satire yang mengkritik sistem kepercayaan umum

ketimbang seseorang atau individu.

Contoh: South Park


Contoh Cuplikan Satire

The Devil’s Dictionary oleh Ambrose Bierce adalah kumpulan definisi satire yang pedas.  Banyak menyoroti gagasan yang dianggap penting oleh masyarakat, seperti doa, pernikahan, dan persahabatan;  semua digambarkan dalam humor yang gelap.  Beberapa contoh isinya:

Cinta, kata benda.  Kegilaan sementara yang dapat disembuhkan dengan pernikahan.

dan

Sabar, kata benda.  Sebuah bentuk kecil dari keputusasaan, menyamar sebagai kebajikan.

Contoh Karya

- The Invisible Man (Ralph Ellison)

- Slaughterhouse-Five (Kurt Vonnegut)

- The Importance of Being Earnest (sandiwara satire tentang norma budaya cinta dan pernikahan di masa Victorian, oleh Oscar Wilde)

- Family Guy (serial kartun yang menampilkan satire soal masyarakat sosial menengah Amerika)

- Shrek (film kartun dengan satire terhadap dongeng)

- Deadpool (film yang memberi satire terhadap superhero)

- The Office (seri komedi yang menyelipkan satire tentang budaya kerja dalam perusahaan)

- Gangnam Style (lagu ini merupakan satire gaya hidup orang kaya di Korsel)


Narasumber

DeGuzman, Kyle. "What is Satire — 3 Types of Satire Every Storyteller Should Know". Studio Binder, 25 Juli 2021.

https://www.studiobinder.com/blog/what-is-satire-definition-examples/. Akses 12 Agustus 2021.


Elliott, Robert C.. "Satire". Encyclopedia Britannica, Invalid Date, 

https://www.britannica.com/art/satire. Akses 12 Agustus 2021.


"Satire". Literary Device, invalid date,

https://literarydevices.net/satire/. Akses 12 Agustus 2021


"Satire". Literary Terms, invalid date,

https://literaryterms.net/satire/. Akses 13 Agustus 2021



Contagion: Sebuah Prediksi yang Akurat

 


Ada yang sudah nonton film Contagion? Film yang lumayan lawas ini dibesut Steven Soderbergh pada tahun 2011 dan digadang sebagai film.

Sinopsis

Beth Emhoff sakit parah setelah beberapa hari pulang dari Hong Kong. Anaknya juga meninggal tak lama kemudian. Situasi ini dianggap janggal. Suaminya Mitch segera dikarantina, tetapi dia ternyata imun, begitu juga anaknya yang lain, Jory.

Di Hong Kong, Leonora Orantes dan pejabat lokal Sun Feng menyelidiki pergerakan Beth selama di sana.

dr. Cheever dari Departemen Pengontrolan Penyakit mengirim dr. Erin Mears untuk menginvestigasi. Tugasnya termasuk menegosiasi birokrat lokal untuk melakukan pencegahan. Setelah kontak dengan beberapa orang, Mears sakit. Chicago di-lockdown. Kepanikan, penjarahan, dan kekerasan terjadi. Mears akhirnya meninggal.

Di tempat lain, Ally Hextall dan Ian Sussman bekerja mencari akar virus dan membuat vaksin. 

Sementara itu, Alan Krumwiede—seorang 'pakar teori konspirasi'—mengklaim bahwa bunga forthysia adalah obatnya. Hal ini menyebabkan kegaduhan karena orang-orang mencari obat tersebut. Ia kemudian ditangkap karena telah memalsukan sakit demi menjual penawar tadi.

Sun Feng menahan Leonora agar desanya mendapat vaksin. Ally, di lain pihak, menyuntikkan vaksin uji coba pada dirinya sendiri dan tidak mengalami efek tertentu. Vaksin segera dibuat dan pembagiannya dilakukan lewat lotere berdasarkan tanggal lahir. Saat itu jumlah kematian di Amerika telah mencapai 2,5 juta jiwa dan 26 juta di seluruh dunia. Representasi WHO di Hong Kong memberikan vaksin pada Sun Feng. Leonora dibebaskan. Ia kembali pada Sun Feng setelah mengetahui vaksin tersebut hanya placebo.

Pada akhir cerita, diperlihatkan bagaimana ketika  pepohonan yang ditebang membuat sekelompok kelelawar terbang. Satu di antaranya makan pisang yang sisanya jatuh dan dimakan seekor babi. Babi itu kemudian dijagal dan dimasak oleh chef. Menyukai makanannya, Beth minta bertemu. Mereka bersalaman. Dari sanalah semua berasal.

Riset

Film ini sendiri memang tidak main-main. Dari segi riset, pelaku film menggandeng orang WHO untuk memberi masukan. Penulis skenario, Scott Z. Burns, melakukan riset berbulan-bulan tentang ilmu pandemi. Burns juga mengatakan idenya menulis Contagion didapat dari ayahnya yang cemas terhadap kemungkinan flu burung jadi pandemik. Dia tidak ingin membuat cerita yang konvensional dan meminta saran dari seorang epidermologis, dr. Larry Brilliant. Selain itu dr. Dr. Ian Lipkin, seorang dokter yang berhasil mengidentifikasi banyak penyakit baru, ikut menjadi konsultan dalam film ini.

Sudut Pandang Cerita

Dari sisi cerita, penggunaan POV-3 jamak membantu penonton melihat berbagai aspek dan konflik yang terjadi di berbagai tempat.

Beth Emhoff mewakili suspect zero. Mitch dan anak perempuannya mewakili cerita orang sehat yang terjebak dalam lockdown. Mereka juga menjadi saksi bagaimana situasi berubah menjadi kacau karena penjarahan. Cheever dan Mears mewakili bagaimana birokrasi bekerja dan bagaimana pejabat tidak antusias untuk melakukan pencegahan. Mears juga mewakili pekerjaan dokter di lapangan yang memakan nyawanya sendiri. Alan mewakili dunia obat alternatif, hoaks, dan tuduhan konspirasi. Sun Feng dan Leonora memperlihatkan cara kerja penyelidikan termasuk konflik politik global soal vaksin. Sementara Ally dan Ian memperlihatkan bagaimana proses penemuan vaksin.

Teknik narasi ini diperkuat dengan dialog yang padat. Meski ada istilah teknis, penjelasannya cukup gamblang dan tidak terkesan sebagai film edukasi ataupun propaganda.

Ketegangan

Sayang saya tidak sempat mencatat sumbernya, tetapi sebelum ribut-ribut COVID-19, sekitar setahun sebelumnya, ada simulasi komputer bahwa jika terjadi pandemi, sekian banyak orang akan terinfeksi dan sekian akan meninggal. Kita mungkin menganggap remeh pandemi, tetapi bagi para ilmuwan, itu hanya soal waktu.

Mengapa Contagion lebih menakutkan ketimbang cerita zombie? Mungkin karena kita tahu zombie hanya fantasi. Virus lebih nyata dan telah beberapa kali jadi contoh pandemi. Yang jelas nyata, tetapi tidak bisa dikontrol jauh lebih menakutkan. Itu sebabnya Contagion lebih memberi dampak.

Musuh atau Situasi?

Ada pengarang yang menganggap penyakit sebagai penjahat (villain). Saya tidak sependapat. Penyakit adalah situasi. Jika penyakit dan virus adalah tokoh, harus ada interaksi yang jelas, dialog di antara keduanya, bahkan si virus harus melawan berbagai vaksin. Setidaknya, pembaca, pendengar, atau penonton harus bisa memahami mengapa si penyakit memilih si korban dan mengapa dia sangat ingin menginfeksi manusia. Tentu saja, kita tidak akan pernah mendapat jawaban 'manusiawi'. Penyakit tidak akan pernah berbicara atau bernegosiasi. Sama seperti alam. Manusia tidak punya arti ketika alam 'memutuskan' untuk gempa atau tsunami. Bedanya, penyakit bisa dicegah. Untuk itu saya tetap berprinsip bahwa penyakit adalah konflik eksternal dari alam. 

Dalam Contagion, meski konflik utamanya bersifat eksternal, konflik internal juga terjadi. Inilah momen 'cerita' dari tokoh-tokohnya. Beth ternyata berselingkuh. Dari Hong Kong, dia tidak langsung ke rumah, tetapi ke kota selingkuhannya. Mitch mati-matian ingin melindungi anak perempuannya. Sebelum meninggal Mears mencoba memberi selimut pada pasien di sebelahnya. Leonora memutuskan untuk kembali ke desa Sun Feng. Cheever mendapatkan vaksin untuk dia dan istrinya, tetapi memutuskan untuk memberi vaksin jatahnya pada seorang anak. Ally memutuskan untuk menguji vaksin pada dirinya sendiri karena terlalu lama jika harus ikut protokol. Sedangkan Alan mewakili ketamakan dan kericuhan yang ditimbulkan media sosial. 

Konflik eksternal dan internal ini menyatu sehingga cerita yang ditampilkan cukup kuat dan menuai banyak pujian.

Pada beberapa universitas dan mata kuliah tertentu, banyak dosen juga menyertakan film ini sebagai bagian dari kurikulumnya. Ini menunjukkan bahwa film ini cukup akurat.

Pelajaran

Untuk penulis skenario dan pengarang, catatan terbesar yang bisa diambil adalah keberanian penulis naskah untuk melakukan riset berbulan-bulan. Berbulan-bulan, lho. Keberanian untuk mengambil risiko riset yang begitu lama memberi hasil nyata. Contagion sebuah cerita yang memberi prediksi akurat bagaimana manusia bereaksi pada pandemi.

Jika kalian ingin membuat cerita yang terasa nyata, jangan takut melakukan riset mendalam.

Narasumber

Contagion (2011 film)
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Contagion_(2011_film)

"How the makers of ‘Contagion’ saw an outbreak like coronavirus coming" oleh Soumya Karlamangla di Los Angeles Times. 11 Maret 2020
https://www.latimes.com/california/story/2020-03-11/coronavirus-contagion-outbreak-accuracy-movie (diakses tanggal 12 Maret 2020)

Judul, Oh, Judul



Sebagai bagian dari Wattpad, saya tentunya menerima rekomendasi cerita di halaman utama. Menariknya, saya melihat judul-judulnya mirip satu sama lain atau memakai kata yang sama. Saya sudah pernah membahas tentang judul dan bisa dibaca di sini

Kemiripan judul bisa membuat cerita kita tidak menonjol. Coba bayangkan kata bad boy. Kata ini telah ratusan kali dipakai dalam judul cerita di Wattpad. Jadi, pertanyaannya, apa istimewa ceritamu dari judul yang mirip? Toh isinya cuma soal bad boy. Ceritamu akan tenggelam dalam tumpukan judul yang mirip.

Inilah pentingnya membuat judul yang spesifik. Ketimbang mengandung kata yang sama, coba bermain sedikit. Misalnya, ketimbang berjudul Bad boy yang Manis, coba ganti jadi Cowok Rese yang Manis. Lakukan pencarian kata di Wattpad. Lihat, berapa banyak pengarang memakai kata 'cowok manis'. Pasti lebih sedikit ketimbang bad boy. Mau lebih ekstrem? Bisa saja judulnya Bajingan Manis. Cek lagi, seberapa banyak orang memaakai kata 'bajingan'.

Dengan bantuan sebuah grup Wattpad (Forum Wattpader Indonesia) di Facebook, saya mendapat lebih dari 30 kata yang paling sering dipakai oleh genre umum dan remaja. Selebihnya spesifik di genre fantasi/sci-fi. Terima kasih untuk bantuannya.

Semoga kamu bisa menghindari kata-kata yang umum dipakai dalam judul. Makin miris ketika judulnya merupakan kombinasi dari kata yang itu-itu juga seperti
my + possessive/cool/nerd + husband/bad boy/boyfriend/girlfriend
Berikut daftar dan variasinya.

Genre umum, romansa, teenlit, dan religius

- Bad, My Bad ...
Bad boy ..., Badboy and ..., Bad Girl ..., Bad Girl vs ...

- Bastard

- Boyfriend
Sweet boyfriend

- brother
My Brother is ..., Possessive Brother ...

- CEO
Cold CEO, Possessive CEO

- Cold (boy/girl)
- Cool, Coolboy, Coolgirl, Cold CEO

- Couple

- Dear
Dear Si Anu

- Dokter

- Enemy
My ... Is My Enemy, My Enemy is My ...

- Fake
Fake Love, Fake Nerd

- First

- Girlfriend

- Gone/Pergi/Hijrah

- Husband
Possessive Husband, Mafia Husband

- Imam

- Junior

- Ketos
Ketos vs. Bad Gurl

- Kopi
Kopi dan ..., Secangkir Kopi ...

- Laskar
Laskar Pelangi, Laskar Mentari, Laskar Cinta

- Love/Cinta
Love in [nama tempat], Love in [kata benda] Love in School, Love in Paris, Love in Sadness

- Mafia
My Mafia Husband/CEO/Boyfriend

- Married/Marry/Nikah
Married with ..., ... Marriage Contract

- My ...,
My Bad ..., My Bad Boyfriend, My Cool ..., My Brother is ..., My Psycopath ..., ... Is My ...

- Nerd
Nerd Wife, Nerd Ketos

- OSIS
OSIS vs. ...

- Pilot
My ... Pilot

- Possessive/Posesif
Possessive CEO, Possessive Brother

- Psycopath/Psikopat
My Psychopath ...

- Rain/Hujan
Rain and ..., Hujan dan ...

- Romeo
Deelan Is My Romeo

- Senior

- School/Sekolah

- Senja
Senja di ..., Kopi dan Senja

- Sweet
Sweet boyfriend, Sweet Mafia

- Teacher/Guru
My Teacher My ...,

- True

- VS (versus)
Ketos vs. ..., Bad vs Cold, Sweet vs Cool

- Wife
My Wife is ...


Kategori dewasa biasanya mengadung kata:

Bed
Boss
Daddy
Duda
Hot
Janda
Kiss
One night stand
Perawan
Sekretaris
Sexy

Judul tulisan di kategori fantasi dan sci-fi sering menggunakan kata:

Alpha
Dunia Lain
God
Knight
Luna
Mate
Omega
War

Semua Ikan di Langit: Genre Fabel, Parabel, atau Absurdist?


Novel yang ditulis oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie ini pemenang Sayembara Novel DKJ 2016 dan memang unik. Inti ceritanya tentang sebuah bus Damri yang berkelana mengikuti seorang anak kecil ke mana pun ia ingin. Dari situ, bus belajar tentang si bocah yang selalu ia sebut sebagai "Beliau" dan bertemu makhluk-makhluk lain seperti kecoak bernama Nad, pohon, dan kucing, selain manusia biasa. Tokoh penting dalam cerita ini, baik benda mati maupun hidup dapat berbicara seperti manusia. Dari segi isi, cerita berbicara tentang tuhan secara metafisika (tidak berbasis pada agama atau kepercayaan tertentu), tentang moral, dan tentang cinta kepada Tuhan.

Kebanyakan resensi menyebut cerita ini absurd alias tidak masuk akal. Saya kok gak setuju, ya. Memang ceritanya terjadi di mana-mana. Kadang di bumi, kadang di luar angkasa. Kadang orang yang ditemui kelihatan absurd, seperti si Membingungkan karena penampilannya sungguh ajaib. Ada juga kejadian juga cukup fantastis. Misalnya membuat galaksi dari permen.

Beberapa kualitas ini mengingatkan saya pada buku

Cli-fi: Sebuah Genre Baru






Kebetulan saja—oh, maaf—saya tidak suka istilah kebetulan. Semua terjadi untuk suatu alasan. Saya pikir, topik ini masuk ke beranda saya memang untuk sebuah alasan yang jelas: saya harus menulis tentang cli-fi.

Jujur saja saya baru hari ini mendengar istilah cli-fi. Cli-fi singkatan dari climate-fiction, sebuah genre fiksi yang berbicara tentang masalah lingkungan hidup. Sepertinya kebanyakan cerita cli-fi bersituasi di masa depan dalam bentuk distopia. Kemungkinan besar juga berbau sci-fi, meski tak harus. Banyak juga cerita yang mengutamakan perkembangan tokohnya ketimbang mengeksplorasi sisi sci-fi.

Cli-fi Writers Imagine Unchecked Climate Change merupakan artikel National Geograhic yang mewawancarai Jess Walter, salah satu penulis papan atas, terkenal dengan bukunya Beautiful Ruins. Namun, yang dibicarakan di sini adalah ceritanya The Way The World Ends yang diset agak di masa depan dan mengeksplorasi pertemuan antara climate science dan aktivisme.

Beberapa poin penting:
1. Walter berusaha membuat ceritanya tidak terlalu distopia, tetapi berfokus pada harapan.

2. Ketika ditanya apa yang ia inginkan dari pembaca, jawabannya harapan. Jika tidak ada harapan, artinya kita sudah melakukan segala hal yang bisa kita lakukan. Namun, dalam hal perubahan iklim, kita belum mencoba semuanya.

3. Hal yang paling umum Walter katakan adalah:
"As writers we have to talk about all of that without lecturing or being didactic, because fiction dies in the face of a lecture."
(Sebagai penulis kita harus membicarakan semua itu tanpa menggurui atau mendikte karena fiksi mati terancam wejangan.)

Ada banyak cara menyampaikan moral cerita dan tidak terbatas pada cli-fi. Tidak harus dengan membuat tokoh alim atau orang baik-baik memberi tahu si tokoh yang tersesat untuk kembali ke jalan yang benar. Gunakan humor. Humor cukup efektif untuk menyampaikan pesan moral. Dalam ceritanya, Walter memakai dark humor (humor yang topiknya hal-hal yang tidak nyaman untuk dibahas, seperti kematian, bunuh diri, pelecehan, dll) untuk menyampaikan pesan. Cara lain adalah dengan membuat tokoh utama merasakan sendiri akibat dari perbuatannya lalu menyadarinya. Bisa dengan perenungan. Bisa dengan sebuah kejadian.

***

Cli-fi Sebagai Ladang Baru

Kita kembali bicara soal cli-fi. Jika kalian ingin membuat cerita yang berbeda, yang belum terjamah banyak orang, dan saya yakin akan menjadi tren (di dunia Barat), cli-fi merupakan ladang yang menjanjikan. Terserah kalian mau jadi idealis atau kapitalis, yang pasti genre ini sedang berkembang.

Inspirasinya bisa didapat dari mana saja. Situs-situs seperti National Geographic selalu mengangkat topik pemanasan global. Bagaimana sedotan menyumbat seekor kura-kura sempat viral dan sebuah foto yang diambil di Raja Ampat bergambar kuda laut melilitkan dirinya pada cotton bud memberi pengaruh yang kuat. Ciliwung sebagai salah satu sungai paling tercemar juga bisa menjadi awal inspirasi. Bahkan jika ingin melihat bagaimana pencemaran dan hukum bertabrakan, lihat saja film Erin Brockovich yang diangkat dari kisah nyata.

Berikut adalah dua contoh cerpen yang bisa dibaca gratis:
1. Pétur oleh Olivia Clare
Cerita ini berlokasi di Islandia. Jadi, Anda akan menemukan istilah-istilah berbahasa lokal, tetapi secara umum tidak mengganggu. Fokusnya terletak pada hubungan ibu dan anak dengan latar danau yang tertutup debu dari erupsi gunung.
https://ecotonemagazine.org/fiction/petur/

2. Spider the Artist oleh Nnedi Okorafor
Untuk yang ‘gak nyampe’ dengan cerita antimainstream' seperti cerita nomor 1, saya rasa cerita ini lebih mudah dipahami dan dinikmati. Spider the Artist berlokasi di Nigeria dengan minyak, pencemaran delta, korporasi minyak, dan 'Zombie' yang ditakuti penduduk desa sebagai konflik dan latar. Ceritanya sendiri berfokus pada seorang wanita yang mengalami KDRT yang berharap mati saja dibunuh 'zombie'.
http://www.lightspeedmagazine.com/fiction/spider-the-artist/

Narasumber:
https://bookriot.com/2018/05/03/climate-fiction/
https://www.nationalgeographic.com/environment/2018/10/amazon-originals-warmer-series-cli-fi-climate-fiction/

31.10.2018

Cantik Itu Luka (1)


Sudah baca Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)? Saya akan bahas buku ini, sedikit, dengan mengaitkannya pada genre magical realism yang saya bahas beberapa hari silam. Saya ingatkan bahwa novel ini mengandung banyak adegan kekerasan seksual. Untuk yang berusia bawah 20 tahun, tidak perlu membaca tulisan saya maupun novelnya (jarang-jarang terbit ulang). Untuk yang cukup umur dan belum baca, pembahasan di bawah mengandung spoiler.

Magical realisme memiliki ciri kunci:
- merupakan sastra serius
- di dalamnya ada hal yang magis (bisa supranatural atau makhluk fantasi), tetapi menjadi bagian dari normal atau biasa saja. Kebalikannya, hal yang normal menjadi luar biasa atau ajaib atau aneh.
- mengikuti pakem aslinya, genre ini berisi kritik sosial atau politik.

Cantik Itu Luka pada testimoni yang ditulis di sampulnya, dianggap oleh satu orang sebagai surealisme dan satunya lagi menyatakannya sebagai magical realism. Jadi, di mana posisi buku ini sebenarnya?

Sebelum masuk ke sana, saya ringkaskan dulu cerita Cantik Itu Luka:
Dewi Ayu sudah lama mati, mendadak bangkit dari kubur dan pulang ke rumah. Di sana, pembantunya yang setia masih hidup dan anaknya yang keempat, Cantik, sudah besar. Sewaktu hamil Dewi Ayu berharap anaknya yang bungsu ini lahir seburuk-buruknya rupa agar nasibnya tidak seperti dirinya atau kakak-kakaknya. Cantik pun lahir dengan tampilan fisik mengerikan dan ditakuti. Sewaktu lahir, Dewi Ayu tidak pernah mau melihat dirinya dan tidak tahu anak itu luar biasa jelek. Sekian hari setelah melahirkan, sesuai dengan ramalannya sendiri, Dewi Ayu sang pelacur nomor satu itupun meninggal.
Setelah bangkit dari kematian, suatu hari ia mendengar suara-suara aneh dari kamar Cantik dan kemudian mengetahui anak itu hamil. Cantik mengklaim yang menghamilinya seorang pria. Namun, baik Dewi Ayu maupun pembantunya pernah melihat adanya pria di kamar itu.

Cerita kemudian ditarik mundur ketika zaman kolonial. Dewi Ayu yang tinggal sendiri setelah keluarganya (kakek-nenek) tewas dalam usaha melarikan diri dari kedatangan Jepang, memutuskan untuk paksa menikah dengan pria tua. Pria itu kemudian bunuh diri.
Dalam pendudukan Jepang Dewi Ayu akhirnya dijadikan pelayan seks prajurit sampai akhirnya ia hamil. Setelah Jepang pergi, Dewi Ayu kembali ke rumahnya. Ia tetap jadi pelacur dan kemudian memiliki 2 lagi anak. Cerita kemudian beralih pada kehidupan cinta anak-anaknya dan pria-pria yang mendekati mereka, sampai mereka punya anak dan bagaimana cucu-cucu Dewi Ayu itu menjadi penutup tragedi yang berjalan dari tahun masa kolonial hingga tahun 1997.

Setelah saya baca sampai habis, saya cenderung setuju dengan pendapat kedua yang menganggap cerita ini masuk genre magical realism meski ada sedikit kegamangan. Alasan saya:
A. jelas buku ini masuk sastra serius berdasarkan topik yang dibahas (sejarah, makhluk halus, seksualitas, perkosaan)

B. jelas ada hal yang 'magis':
- Tokoh 'Cantik' lahir sesuai harapan ibunya: jelek setengah mati,
- Ibu (Dewi Ayu) yang sudah mati sekian tahun, hidup kembali,
- Adanya 'hantu komunis', 'hantu jepang', jailangkung, babi ngepet, dll,
- Hamil 'angin'

  Yang sedikit mengganggu saya, masyarakat sekitar menganggap kematian dan bangkitnya si Dewi Ayu sebagai sesuatu yang ajaib. Namun, orang-orang di sekitar Dewi Ayu seperti pembantunya dan si Cantik tidak menganggap kejadian itu ajaib. Dengan kenyataan masih ada yang menganggap keanehan itu biasa saja, saya putuskan untuk memasukkannya ke genre magical realism.

C. ada kritik sosial dan politik. Sejarah perang kemerdekaan, masa pendudukan Jepang, naiknya partai komunis dan pembunuhan massal, dari sisi politik. Dari sisi sosial, persoalan jugun ianfu, pelacuran, premanisme, perempuan dan seksualitas, superioritas pria; menjadi tema sentral buku ini.

Semuanya cocok dengan ciri magical realism. Meski sepertinya tidak serumit 100 Years of Solitude (Gabriel Marcia Marquez), Cantik Itu Luka juga mengambil rentang cerita cukup panjang, dengan 5 generasi (jika dihitung dari kakeknya Dewi Ayu) dari sebuah keluarga. Mungkin perbedaan besarnya terletak pada topik penguasaan tubuh perempuan sebagai tema utama Cantik Itu Luka.

Pembicaraan tentang teknis penulisan Cantik Itu Luka akan saya bahas pada artikel terpisah. Buku ini buat saya termasuk game changer setelah Saman. Pertanyaannya, kalian berani atau tidak, membuat cerita dengan kompleksitas seperti ini?

Catatan: pembahasan lengkap magical realism ada di sini

Magical Realism



Baru kali ini saya mendengar istilah magical realism.

1. Realisme menjadi sebuah gerakan pada abad ke-19. Jauh sebelum itu, seniman pada Periode Romantisme menghasilkan karya yang mengidealkan realitas. Misalnya, pemandangan tampak lebih indah, tubuh lebih sempurna, ekspresi dilebih-lebihkan. Melalui realisme, seniman menolak romantisasi kehidupan dan menampilkan realitas seperti apa adanya.

2. Sebagaimana realisme menjadi reaksi terhadap romantisme, magical realism atau realisme magis merupakan reaksi dari realisme. Istilah ini diperkenalkan oleh Franz Roh dari Jerman (1923). Pada tahun 1920-an sampai 1930-an, gerakan ini mendapat perhatian setelah dipelopori Kafka dan gerakan Jerman 'Neue Sachlichkeit'. Pada masa itu, fokus genre ini adalah kritik filsafat.

3. Realisme magis sebenarnya bisa ditemukan dalan berbagai bentuk seni di seluruh dunia. Hanya saja gerakan literasinya baru benar-benar bergaung pada tahun 1940-an hingga 1950-an, dimotori oleh pengarang Amerika Latin. Para pengarang ini menggabungkan teori realisme magis Franz Roh dengan konsep surelisme Prancis, dan mitologi lokal.

4. Sering kali karya para pengarang tersebut dianggap sebagai genre subversi politik. Tahun 1960-an hingga 1970-an, genre ini mendapat perhatian internasional. Saat itu Amerika Latin sedang bergejolak akibat dari Perang Dingin. Para pengarang di kawasan tersebut bersatu atas keinginan untuk menasionalisasi setelah Revolusi Kuba (1959).

5. Karakteristiknya, cerita harus ditempatkan pada lingkungan realistis dengan elemen magis. Hal-hal yang fantastis dan magis ditampilkan secara normal, sedangkan struktur standar realitas dipertanyakan. Ada 6 karakteristik:
A. Situasi dan event yang di luar logika. Menampilkan dunia dari kacamata orang lain. Hubungan sebab-akibat bersifat subjektif dan bukan sebagai simbolisme atau metafora.
B. Mitos dan legenda. Dalam realisme magis, hantu bukan elemen fantasi, tetapi merupakan manifestasi realitas bagi mereka yang percaya dan memiliki pengalaman 'nyata' dengan hantu.
C. Konteks historis dan kekhawatiran sosial
D. Waktu dan urutan yang terdistorsi. Tidak perlu linear.
E. Setting dunia nyata
F. Narasi yang tidak terpengaruh oleh perasaan. Misalnya menganggap naga dan ogre biasa saja.

6. Realisme magis merupakan kesempatan bagi penulis untuk menampilkan alternatif terhadap realitas yang sudah lama diterima (kehidupan yang telah berjalan), yang bisa bertindak sebagai alat penting dalam melawan rezim politik.

7. Saat ini genre realisme magis telah bercampur dengan surealisme yang mementingkan penerimaan realitas pikiran dan inner self dan fabulisme yang meletakkan fabel dan mitos ke dalam setting kontemporer.

8. Realisme magis menggunakan elemen-elemen magis untuk membuat pernyataan tentang realitas. Berbeda dengan genre fantasi dan sci-fi yang biasanya memisahkan kita dari realitas kita. Tidak seperti novel fantasi, genre realisme magis secara sadar menolak memberi informasi tentang sihir atau hal-hal magis dalam dunia ciptaan mereka agar bisa menampilkan kejadian-kejadian ajaib sebagai hal yang biasa, sebagai bagian keseharian. Singkatnya, genre ini menampilkan yang biasa jadi luar biasa; yang magis jadi biasa saja.
Contoh dari tvtropes.org dengan sedikit modifikasi dari saya:
Jika ada vampir yang hidup di masa sekarang, jadi polisi, pada KTP-nya ditulis 'ras vampir', bisa bergaul dengan anak-anak, orang-orang lebih tertarik pada hobi memancingnya ketimbang giginya, juga santai saja minum darah dari plastik tranfusi saat makan siang; ini contoh realisme magis.

9. Hal yang bisa dipertanyakan oleh genre ini termasuk masalah sosial, kekeluargaan, mental, dan emosi. Cerita biasanya tentang orang-orang yang tak punya dan secara implisit merupakan kritik sosial dan kritik kepada kaum elit. Sebagai sebuah genre, realisme magis telah dipakai untuk mengkritik politik dari para anti-imperialis, penganut marxis, feminis, dan gabungan penganut ketiganya.

10. Tidak seperti fantasi dan fiksi komersial, realisme magis dianggap sebagai bagian literary fiction ketimbang genre fiction sehingga lebih memiliki reputasi bagus di dunia akademis dan lebih mungkin mendapat penghargaan. Rogers (dari World-writing.com) menyatakan genre ini masuk fiksi serius, bukan fiksi 'pelarian' (escapist). Fiksi pelarian memberi kesenangan, hiburan bagi pembacanya. Kebalikannya, tugas fiksi serius bukan untuk lari, melainkan melibatkan pembaca. Realisme magis selalu bersifat serius karena berusaha menyampaikan kebenaran dari realitas sebuah atau beberapa pandangan terhadap dunia yang ada ataupun yang pernah ada.
Sci-fi dan fantasi selalu merupakan fiksi spekulatif. Misalnya, bagaimana jika vampir itu nyata? Bagaimana jika kita bisa menjelajah dengan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya? Realisme magis tidak bersifat spekulatif dan tidak melakukan pemikiran eksperimental.

11. Di masa sekarang, realisme magis dipandang sebagai genre internasional, diekspresikan oleh berbagai negara dan kultur. Elemen-elemen realisme magis dapat ditemukan dalam karya-karya Neil Gaiman, Abe Kobo, Haruki Murakami,  Salman Rushdie, dll.

12. Contoh buku realisme magis:
100 Years of Solitude (Gabriel García Márquez)
Beloved (Toni Morrison)
Midnight's Children (Salman Rushdie)
Love in the Time of Cholera (Gabriel García Márquez)
Life of Pi (Yann Martel)
Kafka by the Shore (Haruki Murakami)
Amelié (film)

Narasumber:
https://bookriot.com/2018/02/08/what-is-magical-realism/
https://www.thoughtco.com/magical-realism-definition-and-examples-4153362
https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/MagicRealism
https://www.vox.com/2014/4/20/5628812/11-questions-youre-too-embarrassed-to-ask-about-magical-realism
http://www.writing-world.com/sf/realism.shtml

Pencarian Artikel

Entri yang Diunggulkan

Samurai Seven: Siapa Pemenang Sebenarnya

Inilah salah satu cerita terbaik yang pernah saya tonton. Baik versi asli maupun anime sangat menarik. Seven Samurai (1954) memiliki be...

Artikel Terpopuler Minggu Ini