Tampilkan postingan dengan label Tata Bahasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tata Bahasa. Tampilkan semua postingan

'di' dan 'ke' (bagian 2)



Halo sobat buku,
Hari ini saya bicara lagi soal 'di' dan 'ke'. Aduh, yang satu ini kok memprihatinkan. Masih banyak yang salah dalam menulis, yang seharusnya dipisah malah digabung, yang harusnya digabung malah dipisah. Cermati rangkuman di bawah, ya.

'di' harus disambung dengan KATA KERJA untuk membentuk kata kerja pasif.
Rumus: di + kata kerja = kata kerja pasif
Contoh: di + makan = dimakan

Contoh lain:
diselingi (dilekatkan pada kata kerja berimbuhan di akhir)
dipertanggungjawabkan (dilekatkan pada kata kerja dengan imbuhan di awal dan di akhir)

'di' TIDAK BOLEH dilekatkan pada kata tunjuk tempat dan nama tempat.
Contoh:
disana ❌ di sana✅
dimana❌ di mana ✅
disudut jalan❌ di sudut jalan ✅
dijakarta ❌ di Jakarta ✅
diPalembang ❌ di Palembang ✅
diruang itu ❌ di ruang itu ✅

'ke' TIDAK BOLEH dilekatkan pada kata tunjuk tempat dan nama tempat.
Contoh:
kesana ❌ ke sana✅
kemana❌ ke mana ✅
kesudut jalan❌ ke sudut jalan ✅
kejakarta ❌ ke Jakarta ✅
kePalembang ❌ ke Palembang ✅
keruang itu ❌ ke ruang itu ✅

KECUALI
'kemari'.
Ini satu kata, ya.
Contoh: Dia berjalan ke sana kemari. ✅

Bagaimana membedakan 'keluar' dan 'ke luar'?
'keluar' adalah kata kerja.
Contoh: Hasil ujian keluar besok. ✅

'ke luar' menunjukkan tempat.
Contoh: Mereka melarikan diri ke luar negeri. ✅
'melarikan' adalah kata kerja. 'ke luar negeri' adalah frasa keterangan tempat.
Contoh lain: Agar bisa merokok, dia pergi ke luar. ✅
'pergi' adalah kata kerja merangkap predikat. 'ke luar' menunjukkan keterangan tempat.

Jelas, ya?
Tolong. Tolong banget deh, mulai sekarang hapalkan cara penulisan 'di' dan 'ke' yang benar.

Semoga sukses menulis!

anda atau Anda?

 


Baik dalam percakapan maupun narasi (meskipun saya rasa belum ada dalam cerita Indonesia), kata Anda wajib diawali dengan huruf kapital. Mengapa? Karena kata ini adalah kata sapaan.

Tata Bahasa: Penting untuk Pengarang



Mana yang benar:
'dijakarta' atau 'di Jakarta'
'di sini' atau 'disini'
'di tusuk' atau 'ditusuk'
'bukunya' atau 'buku nya'
'ku ambil' atau 'kuambil'
'budi, eliza, roni' atau 'Budi, Eliza, Roni'

Bukan sekali saya melihat orang menulis 'dijakarta'. Mayoritas malah menulis 'disini' dan 'di tusuk'. Juga banyak yang menulis -nya dan ku- terpisah. Menulis nama orang tanpa huruf kapital? Banyak pelakunya.

Kesalahan berbahasa seperti contoh di atas, sepertinya sudah mendarah daging bagi orang Indonesia, termasuk pengarang. Padahal, contoh di atas telah dipelajari sejak SD. Ini kesalahan yang mendasar dan harus cepat diperbaiki.
Ada banyak yang bisa dilakukan. Misalnya:
  • baca ulang pelajaran bahasa Indonesia dari masa SD,
  • ke perpustakaan sekolah (meski sebagai alumni), 
  • cari buku ketatabahasaan di toko buku (atau yang online), buku baru maupun bekas.
  • telusuri internet. Banyak sekali bahan kebahasaan di sana,
  • berguru atau bertanya pada guru bahasa (meski sudah jadi alumni)
  • download Permendikbud 2015 tentang PUEBI dan KBBI V. Gratis.
Jangan jadikan miskin kuota, tinggal di hutan, dan merasa ada editor sebagai alasan menghindari peningkatan kemampuan berbahasa. Editor itu kerjaannya bukan melulu memperbaiki saltik (typo). Tanggung jawabnya jauh lebih luas. Kemampuan berbahasa yang baik juga memberi faktor plus untuk meloloskan naskah yang Anda kirim.

Bahasa itu kompleks. Bahasa juga butuh latihan.

Kita sering menganggap sepele bahasa. Kita menganggap mempelajari bahasa itu tidak penting. Apalagi bahasa Indonesia. Lucunya, kita ini ngaku-ngaku pengarang. Menulis cerita juga pakai bahasa Indonesia. Karena menganggap sepele, kita tidak sadar bahwa bahasa itu kompleks. Bahasa juga butuh latihan. Tidak bisa hanya sekali baca aturannya lalu hapal dan langsung menerapkan.

Jadi, sebagai saran terakhir dari tulisan ini:
  • selalu perbarui pengetahuan Anda soal berbahasa,
  • lakukan latihan menulis untuk mengecek apakah kalimat Anda sudah efisien, tepat sasaran, dan secara struktur benar, dan
  • selalu anggap diri Anda sebagai editor minor yang akan memastikan tidak ada saltik dan kesalahan-kesalahan berbahasa yang seharusnya bisa Anda hindari.
Selamat berbahasa Indonesia.

Pencarian Artikel

Entri yang Diunggulkan

Samurai Seven: Siapa Pemenang Sebenarnya

Inilah salah satu cerita terbaik yang pernah saya tonton. Baik versi asli maupun anime sangat menarik. Seven Samurai (1954) memiliki be...

Artikel Terpopuler Minggu Ini