Contagion: Sebuah Prediksi yang Akurat

 


Ada yang sudah nonton film Contagion? Film yang lumayan lawas ini dibesut Steven Soderbergh pada tahun 2011 dan digadang sebagai film.

Sinopsis

Beth Emhoff sakit parah setelah beberapa hari pulang dari Hong Kong. Anaknya juga meninggal tak lama kemudian. Situasi ini dianggap janggal. Suaminya Mitch segera dikarantina, tetapi dia ternyata imun, begitu juga anaknya yang lain, Jory.

Di Hong Kong, Leonora Orantes dan pejabat lokal Sun Feng menyelidiki pergerakan Beth selama di sana.

dr. Cheever dari Departemen Pengontrolan Penyakit mengirim dr. Erin Mears untuk menginvestigasi. Tugasnya termasuk menegosiasi birokrat lokal untuk melakukan pencegahan. Setelah kontak dengan beberapa orang, Mears sakit. Chicago di-lockdown. Kepanikan, penjarahan, dan kekerasan terjadi. Mears akhirnya meninggal.

Di tempat lain, Ally Hextall dan Ian Sussman bekerja mencari akar virus dan membuat vaksin. 

Sementara itu, Alan Krumwiede—seorang 'pakar teori konspirasi'—mengklaim bahwa bunga forthysia adalah obatnya. Hal ini menyebabkan kegaduhan karena orang-orang mencari obat tersebut. Ia kemudian ditangkap karena telah memalsukan sakit demi menjual penawar tadi.

Sun Feng menahan Leonora agar desanya mendapat vaksin. Ally, di lain pihak, menyuntikkan vaksin uji coba pada dirinya sendiri dan tidak mengalami efek tertentu. Vaksin segera dibuat dan pembagiannya dilakukan lewat lotere berdasarkan tanggal lahir. Saat itu jumlah kematian di Amerika telah mencapai 2,5 juta jiwa dan 26 juta di seluruh dunia. Representasi WHO di Hong Kong memberikan vaksin pada Sun Feng. Leonora dibebaskan. Ia kembali pada Sun Feng setelah mengetahui vaksin tersebut hanya placebo.

Pada akhir cerita, diperlihatkan bagaimana ketika  pepohonan yang ditebang membuat sekelompok kelelawar terbang. Satu di antaranya makan pisang yang sisanya jatuh dan dimakan seekor babi. Babi itu kemudian dijagal dan dimasak oleh chef. Menyukai makanannya, Beth minta bertemu. Mereka bersalaman. Dari sanalah semua berasal.

Riset

Film ini sendiri memang tidak main-main. Dari segi riset, pelaku film menggandeng orang WHO untuk memberi masukan. Penulis skenario, Scott Z. Burns, melakukan riset berbulan-bulan tentang ilmu pandemi. Burns juga mengatakan idenya menulis Contagion didapat dari ayahnya yang cemas terhadap kemungkinan flu burung jadi pandemik. Dia tidak ingin membuat cerita yang konvensional dan meminta saran dari seorang epidermologis, dr. Larry Brilliant. Selain itu dr. Dr. Ian Lipkin, seorang dokter yang berhasil mengidentifikasi banyak penyakit baru, ikut menjadi konsultan dalam film ini.

Sudut Pandang Cerita

Dari sisi cerita, penggunaan POV-3 jamak membantu penonton melihat berbagai aspek dan konflik yang terjadi di berbagai tempat.

Beth Emhoff mewakili suspect zero. Mitch dan anak perempuannya mewakili cerita orang sehat yang terjebak dalam lockdown. Mereka juga menjadi saksi bagaimana situasi berubah menjadi kacau karena penjarahan. Cheever dan Mears mewakili bagaimana birokrasi bekerja dan bagaimana pejabat tidak antusias untuk melakukan pencegahan. Mears juga mewakili pekerjaan dokter di lapangan yang memakan nyawanya sendiri. Alan mewakili dunia obat alternatif, hoaks, dan tuduhan konspirasi. Sun Feng dan Leonora memperlihatkan cara kerja penyelidikan termasuk konflik politik global soal vaksin. Sementara Ally dan Ian memperlihatkan bagaimana proses penemuan vaksin.

Teknik narasi ini diperkuat dengan dialog yang padat. Meski ada istilah teknis, penjelasannya cukup gamblang dan tidak terkesan sebagai film edukasi ataupun propaganda.

Ketegangan

Sayang saya tidak sempat mencatat sumbernya, tetapi sebelum ribut-ribut COVID-19, sekitar setahun sebelumnya, ada simulasi komputer bahwa jika terjadi pandemi, sekian banyak orang akan terinfeksi dan sekian akan meninggal. Kita mungkin menganggap remeh pandemi, tetapi bagi para ilmuwan, itu hanya soal waktu.

Mengapa Contagion lebih menakutkan ketimbang cerita zombie? Mungkin karena kita tahu zombie hanya fantasi. Virus lebih nyata dan telah beberapa kali jadi contoh pandemi. Yang jelas nyata, tetapi tidak bisa dikontrol jauh lebih menakutkan. Itu sebabnya Contagion lebih memberi dampak.

Musuh atau Situasi?

Ada pengarang yang menganggap penyakit sebagai penjahat (villain). Saya tidak sependapat. Penyakit adalah situasi. Jika penyakit dan virus adalah tokoh, harus ada interaksi yang jelas, dialog di antara keduanya, bahkan si virus harus melawan berbagai vaksin. Setidaknya, pembaca, pendengar, atau penonton harus bisa memahami mengapa si penyakit memilih si korban dan mengapa dia sangat ingin menginfeksi manusia. Tentu saja, kita tidak akan pernah mendapat jawaban 'manusiawi'. Penyakit tidak akan pernah berbicara atau bernegosiasi. Sama seperti alam. Manusia tidak punya arti ketika alam 'memutuskan' untuk gempa atau tsunami. Bedanya, penyakit bisa dicegah. Untuk itu saya tetap berprinsip bahwa penyakit adalah konflik eksternal dari alam. 

Dalam Contagion, meski konflik utamanya bersifat eksternal, konflik internal juga terjadi. Inilah momen 'cerita' dari tokoh-tokohnya. Beth ternyata berselingkuh. Dari Hong Kong, dia tidak langsung ke rumah, tetapi ke kota selingkuhannya. Mitch mati-matian ingin melindungi anak perempuannya. Sebelum meninggal Mears mencoba memberi selimut pada pasien di sebelahnya. Leonora memutuskan untuk kembali ke desa Sun Feng. Cheever mendapatkan vaksin untuk dia dan istrinya, tetapi memutuskan untuk memberi vaksin jatahnya pada seorang anak. Ally memutuskan untuk menguji vaksin pada dirinya sendiri karena terlalu lama jika harus ikut protokol. Sedangkan Alan mewakili ketamakan dan kericuhan yang ditimbulkan media sosial. 

Konflik eksternal dan internal ini menyatu sehingga cerita yang ditampilkan cukup kuat dan menuai banyak pujian.

Pada beberapa universitas dan mata kuliah tertentu, banyak dosen juga menyertakan film ini sebagai bagian dari kurikulumnya. Ini menunjukkan bahwa film ini cukup akurat.

Pelajaran

Untuk penulis skenario dan pengarang, catatan terbesar yang bisa diambil adalah keberanian penulis naskah untuk melakukan riset berbulan-bulan. Berbulan-bulan, lho. Keberanian untuk mengambil risiko riset yang begitu lama memberi hasil nyata. Contagion sebuah cerita yang memberi prediksi akurat bagaimana manusia bereaksi pada pandemi.

Jika kalian ingin membuat cerita yang terasa nyata, jangan takut melakukan riset mendalam.

Narasumber

Contagion (2011 film)
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Contagion_(2011_film)

"How the makers of ‘Contagion’ saw an outbreak like coronavirus coming" oleh Soumya Karlamangla di Los Angeles Times. 11 Maret 2020
https://www.latimes.com/california/story/2020-03-11/coronavirus-contagion-outbreak-accuracy-movie (diakses tanggal 12 Maret 2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pencarian Artikel

Entri yang Diunggulkan

Samurai Seven: Siapa Pemenang Sebenarnya

Inilah salah satu cerita terbaik yang pernah saya tonton. Baik versi asli maupun anime sangat menarik. Seven Samurai (1954) memiliki be...

Artikel Terpopuler Minggu Ini