
Pada dasarnya menggodok karakterisasi tokoh tidak terlalu berat asal tahu caranya. Kuncinya adalah SELALU MELIHAT LOGIKA DAN SEBAB AKIBAT. Misalnya, kalau kalian membuat tokoh pemalu lalu mendadak berubah rajin tertawa, apakah ini masuk akal? Apakah ada ALASANNYA?
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kalian mendeskripsikan tokoh tersebut. Hati-hati menggunakan kata cantik, tampan, ganteng, imut. Tidak ada standarisasi cantik itu seperti apa. Cantik juga tidak berarti sempurna. Bisa saja wajahnya cantik, tapi ada bopeng di leher.
Dan satu lagi, jangan memberi deskripsi yang terlalu umum seperti 'si A tidak suka dikhianati, dibohongi, dibuat menunggu'. Saya tanya, orang waras mana doyan dikhianati, dibohongi, dan dibuat menunggu? Nah, di sinilah logika harus dipakai.
Secara ringkas, kita bisa membuat biodata tokoh dengan aplikasi, word processor, atau cukup tulis saja di kertas. Isinya terdiri dari:
1. Nama. Gak usah panjang. Dua kata cukup. Gak sulit-sulit amat dicapkan atau diingat. Makin gampang, makin mudah diterima pembaca.
2. Umur pada saat cerita terjadi. Tanggal dan tempat lahir ditulis hanya jika berperan dalam cerita.
3. Penampilan fisik. Sekali lagi, hindari kata cantik dan tampan. Buat spesifik apa yg menarik dari tampilan si tokoh.
4. Kelebihan/kekurangan secara psikis. Misalnya apakah orangnya pemarah, pemalu, punya 'trait psikopat', mengidap alzeimer, punya sakit kejiwaan (namanya apa?)
Kalian boleh menambahkan apa yang disukai/tidak disukai dan hobi si tokoh. Bisa dari warna favorit, buku kesukaan, musik, olahraga, makanan, dll. Fakta ini tidak wajib masuk dalam cerita kamu nantinya. Namun, kalau stuck, bisa berguna untuk ditambah ke dalam cerita kelak.
Saya batasi hanya sampai di sini. Sebenarnya ada hal-hal lain seperti cita-cita, konflik, dan masa lalu (latar belakang). Namun, ini jauh lebih kompleks. Mungkin lain kali saya jelaskan secara terpisah.
CATATAN
Padamatabuku mengadakan latihan membuat tokoh (berbayar). Silakan cek Agenda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar