5 Hal Penting dalam Penokohan

1. Hindari penokohan super

Banyak sekali tokoh yang dibuat superkuat dengan kelemahan hanya satu atau dua. Untuk karakter seperti ini, sebenarnya semakin banyak kekurangannya semakin baik.
Saya kasih contoh Gin-chan dari Gintama. Dia ini murid kesayangan, paling jago bertarung, pasti menang meski sudah berdarah level 'nyaris mati', setia kawan, baik hati, cerdas, taktis.

Kekurangannya: pemalas, pintar mengakali situasi, suka ngupil, takut hantu, penggila makanan manis, miskin, gaya ngomongnya suka merendahkan 'musuh bebuyutan' (tapi di sini letak komedinya), dalam banyak kesempatan menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, money oriented, dan oportunis dalam bekerja.

Kalau dilihat, jumlah kekurangannya jauh lebih banyak. Namun, ini yang bikin karakternya believable (dapat dipercaya) dan acceptable (dapat diterima) oleh pembaca/penonton. Ini yang bikin pembaca/penonton menyukainya.

2. Menjejalkan info

Masih banyak penulis yang memasukkan semua informasi dasar soal tokohnya ke dalam satu paragraf. Akhirnya, paragraf itu terasa penuh informasi. Jika kita lihat contoh pada Of Mice and Men, informasi yang dimasukkan hanya yang relevan yaitu hanya deskripsi fisik dari kedua tokoh. Bagaimana keduanya berpikir dijabarkan lewat dialog (bukan narasi). Kutipannya:

... Keduanya mengenakan celana dan jaket jins dengan kancing kuningan. Keduanya memakai topi hitam tak berbentuk dan membawa gulungan selimut yang ketat, disampirkan di bahu. Lelaki pertama bertubuh kecil dan gesit, wajahnya gelap, dengan mata gelisah dan bagian-bagian wajah tajam, kukuh. Setiap bagian dirinya tampak tegas: tangan kecil yang kuat, lengan ramping, hidung kecil dan kurus. Di belakangnya melangkah orang yang sungguh berlawanan darinya, lelaki berbadan besar, bentuk wajah tidak jelas, dengan mata besar pucat, bahu lebar yang menggayut; dan ia berjalan dengan langkah berat, sedikit menyeret kakinya, seperti beruang menyeret telapak kaki mereka. Lengan lelaki itu tidak berayun di sisi tubuhnya, tapi tergantung lemas.
(Halaman 9)

Dalam Tarian Bumi, keterangan tentang Putu Sarma cukup singkat: laki-laki paling gagah, dari seberang desa, matanya dingin, sering terlihat sinis dan tanpa perasaan. Hanya itu. Fakta bahwa dia sadar ganteng dan playboy diceritakan pada bagian lain. Bentuk kutipannya:

Laki-laki itu adalah Putu Sarma, laki-laki paling gagah dan sering jadi pembicaraan perempuan-perempuan Sudra di desa. Laki-laki itu berasal dari seberang desa. Sadri sangat menyukai mata laki-laki itu. Dingin. Sering terlihat sinis dan tanpa perasaan.
(Halaman 7-8)

Tidak semua pengarang membuat paragraf deskripsi hanya berisi tentang tampilan fisik. Ada yang digabung dengan deskripsi psikis, tetapi juga tidak banyak-banyak isinya.

3. Pengenalan yang Menarik

Kebanyakan pengarang pemula membuat sebuah paragraf khusus untuk mendeskripsikan tokohnya. Sedikit yang bisa menyelipkan deskripsi tersebut ke dalam paragraf aksi (action) atau ke dalam percakapan.
Contoh dari Time Machine sangat bagus:

Aku memperhatikan sosok dan jenis pakaian China mereka. Rambut mereka keriting. Leher dan pipinya tajam. Telinganya runcing.
Lalu aku mendengar suara-suara mendekatiku. Aku melihat kepala dan bahu laki-laki di semak-semak .... Mereka berlarian. Salah satu dari mereka muncul .... Makhluk itu bertubuh ramping. Mungkin tingginya empat kaki.

Kata-kata yang saya buat dalam huruf tebal-miring menunjukkan aksi atau apa yang dilakukan si tokoh. Setelah aksi, tokoh memberi keterangan deskripsi fisik dari apa yang dilihatnya.

Teknik yang menggabungkan deskripsi ke dalam paragraf aksi menurut saya menarik. Nah, tinggal kapan tepatnya campuran seperti ini bisa dipakai. Tidak semua cocok dengan teknik seperti ini.

4. Tidak menguasai materi dan logika

Banyak pengarang pemula yang tidak mengerti apa yang ia tulis. Misalnya menulis bahwa si tokoh ramah tapi pendiam. Ada juga yang pemarah tapi mudah berteman. Ini bertolak belakang dan tidak cocok. Atau ada juga yang menulis soal kejiwaan si tokoh, misalnya sadis atau psikopat. Padahal tidak semua psikopat itu sadis. Harus pelajari dulu istilah-istilah kejiwaan. Ada juga yang misalnya mengatakan kulit tokohnya bening. Bening itu transparan. Saya yakin orang yang paling putih pun tidak bening. Namun, kalian bisa saja membuat robot dengan tubuh bening (transparan) atau alien yang memang rasnya transparan.

5. Deskripsi yang berbunga-bunga

Dalam membuat biodata tokoh, gunakan bahasa yang lugas saja. Bahkan beberapa di antara fatal. Hindari deskripsi seperti ini:
bibir merahnya laksana semangka rekah mengkilap menyinari dunia.
manik matanya ...
Kata manik tidak bisa dipakai untuk mendeskripsikan mata. Kata yang benar adalah bola mata. Manik-manik (beads) itu bentuknya macam-macam dan hampir pasti tidak ada yang bulat seperti mata.

*****
Narasumber:
Karya H.G Wells: Time Machine (terbit 1895). Penerbit Octopus. Yogyakarta, 2016.
Karya John Steinbeck: Of Mice and Men (terbit 1937). GPU. Jakarta, 2017.
Karya Oka Rusmini: Tarian Bumi. GPU. Jakarta, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pencarian Artikel

Entri yang Diunggulkan

Samurai Seven: Siapa Pemenang Sebenarnya

Inilah salah satu cerita terbaik yang pernah saya tonton. Baik versi asli maupun anime sangat menarik. Seven Samurai (1954) memiliki be...

Artikel Terpopuler Minggu Ini