
Artikel ini mengandung beberan (spoiler)
Chekhov's gun atau Senapan Chekhov adalah sebuah konsep yang intinya segala elemen dalam cerita harus memberi kontribusi secara keseluruhan. (Now Novel)
Bingung? Dalam bahasa yang sederhana, konsep ini menekankan bahwa apa pun yang kita letakkan ke dalam cerita harus memiliki fungsi.
Kenapa disebut Senapan Chekhov? Anton Chekhov, empu cerpen Rusia, menulis dalam bukunya tentang teknik menulis:
"Jika di bagian pertama (act one) kamu menggantung pistol di dinding, di bagian selanjutnya senapan itu harus ditembakkan. Kalau tidak, jangan letakkan di situ."
Boleh dibilang, ini konsep yang saya pegang dalam mengarang. Semua yang saya tanam di bagian sebelumnya harus punya akibat di bagian sesudahnya, cepat atau lambat. Contoh: jika tokoh mengaku pengguna narkoba (tidak ada bukti selain ucapannya), di salah satu bab akan ada adegan dia sedang sakau.
Sebagai plot twist, Senapan Chekhov menggunakan teknik pengaburan (foreshadowing). Jadi, si pengarang meletakkan sebuah gagasan (ide, benda, monolog, dialog, topik, atau apa pun) secara terang-terangan, tetapi tidak akan menjadi fokus pembaca atau penonton.
Fakta seputar Senapan Chekhov:
- boleh dibilang, Senapan Chekhov merupakan lawan dari red herring.
- Senapan Chekhov harus penting bagi cerita. Rencanakan di mana akan diletakkan.
- Senapan Chekhov bukan simbol! Bukan metafora. Harus nyata. (Tapi boleh berupa benda atau ide abstrak). Lihat contoh keempat.
- jangan biarkan pembaca atau penonton menyadari adanya si Senapan Chekhov.
- Senapan Chekhov membantu pengarang menghindari 'janji palsu' (false promises) karena apa yang dijanjikan, nanti pasti muncul.
- Tidak semua detail wajib ditampilkan kemudian. Terlalu banyak detail juga bisa membuat cerita kering
- Senapan Chekhov tidak akan berarti jika tidak ada action. Dengan begitu, dia harus menjalankan efek sebab akibat.
- salah satu cara melaksanakan teknik ini: senapan Chekhov hanya digantung di dinding (setup), diisi peluru (sebuah kejadian), lalu ditembakkan (sebuah kejadian yang bisa jadi sebagai jalan keluar atau penyelesaian). Lihat contoh kedua, ketiga, dan keempat di bawah.
Contoh
1. Harry Potter
Scabbers si tikus diperkenalkan dalam buku Harry Potter: The Philosopher's Stone ketika Ron berusaha membuatnya jadi kuning, tetapi gagal. Pembaca berasumsi itu terjadi karena Ron belum banyak belajar magic. Namun, pada buku The Prisoner of Azkaban pembaca mendapati Scabbers bukan tikus, melainkan wizard kriminal yang sedang bersembunyi.2. The Hunger Games
- senapan di dinding: di awal cerita, Katnis digambarkan memiliki pengetahuan tentang tumbuhan beracun.- senapan diisi: Peeta hampir memakan buah beri beracun, jika tidak ditahan oleh Katnis.
- senapan ditembakkan: Katnis mengelabui Capitol dengan menggunakan beri beracun agar dia dan Peeta dibolehkan selamat dari The Hunger Games.
3. Rita Hayworth and Shawshank Redemption
- senapan di dinding: Andy Defresne memesan palu batu di awal cerita untuk memahat patung.- senapan ditembakkan: palu ini dipakai untuk membuat lubang pelarian.
4. Get Out (film)
- senapan di dinding: rusa yang tertabrak oleh mobil protagonis- senapan diisi: ketika protagonis disekap, di dinding ruangan itu ada patung rusa yang diawetkan.
- senapan ditembakkan: protagonis menggunakan patung rusa untuk menusuk tokoh jahat. Dalam film ini, rusa—baik hidup, sekarat, atau mati—memiliki kepentingan untuk membuat cerita maju.
Rusa yang sekarat juga berfungsi sebagai simbolisme protagonis yang tak berdaya ketika masih kecil. Jadi dalam "Get Out", sutradara menjalankan 2 fungsi alat literasi: sebagai plot twist dan sebagai simbolisme. Sekali lagi, tetap diingat bahwa Senapan Chekhov tidak sama dengan simbolisme.
Kegagalan Penulis
Saya sering mendapati pengarang pemula meletakkan sebuah topik atau benda tanpa makna atau action. Contohnya, pernah ada yang menulis tokohnya ngobrol soal handuk yang hilang. Besok mereka bertemu lagi, bicara soal handuk. Lusa juga begitu. Tidak ada tindakan apa pun. Hanya obrolan.Kali lain ada pengarang yang senang sekali membuat dialog berisi basa-basi. Tidak ada yang penting dalam dialog itu. Bahkan, tidak berhubungan dengan jalan cerita sama sekali. Yang penting lucu.
Akhirnya cerita jadi panjang sia-sia.
Coba tonton film. Kebanyakan Senapan Chekhov lebih berasa efeknya di dalam film.
Narasumber:
"Chekhov's Gun: How to Use It When Writing Your Novel" oleh Glen C. Strathy di situs How to Write a Book Now.https://www.how-to-write-a-book-now.com/chekhov.html (diakses tanggal 14 Agustus 209)
"Chekhov's Gun: What it is and how to use it like a pro" oleh Now Novel.
https://www.nownovel.com/blog/use-chekhovs-gun/ (Diakses tanggal 14 Agustus 2019)
"Plot Twist". Wikipedia.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Plot_twist (diakses tanggal 2 Agustus 2019)
"Plot Twist in Fiction: Making a Story Standout" oleh Francesca Turauskis. Artikel 15 Februari 2015.
https://the-artifice.com/plot-twists-in-fiction/ (diakses tanggal 2 Agustus 2019)
"Rita Hayworth and Shawshank Redemption". Wikipedia.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rita_Hayworth_and_Shawshank_Redemption (diakses tanggal 14 Agustus 2019)
"The 10 Types of Plot Twists" oleh Chazda Hill. Artikel 8 Februari 2017.
http://greatstorybook.com/10-types-plot-twists/ (diakses tanggal 2 Februari 2019)
"What Is Chekhov's Gun and How to Use It". Reedsy. 28 Mei 2018.
https://blog.reedsy.com/chekhovs-gun/ (diakses tanggal 14 Agustus 2019)
"WTHeck Is This Narrative Technique Called Chekhov's Gun?" oleh Chazda Hill. Artikel 17 Februari 2016 di situs Great Story Book.
http://greatstorybook.com/wtheck-is-this-narrative-technique-called-chekhovs-gun/ (diakses tanggal 14 Agustus 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar